Jessi adalah anak yang manja, ia ingin dituruti , tetapi tidak mau di ajari .. Jessi selalu mengatakan "Suka suka jessi lah.." jika ia di omeli atau di ajari .
"Apa ini!!! Kenapa berantakan begini ?" hentak Kak Jessa , kamar Kak Jessa yang t'lah di acak acak oleh Jessi yang mengajak temannya nonton film di kamar Kak Jessa . "Apaan sih Jessa? berisik sekali kamu ini,," seru Mama "Itu lho.. Jessi sepertinya yang berantakin kamarku .. itu ada bekas popcorn yang menyelip di sofaku.." adu Kak Jessa dengan sebalnya . Rupanya ulah adiknya itu membuat mama menjadi ikut ikutan "Ehmm.. Jessi!!!!" "Kenapa sih ma? berisik amat sih , Jessi lagi baru mau main Barbie kok di panggil panggil" katanya "Sini, mama mau bilang" Usai mamanya menasihati Jessi , ia hanya menjawab 'suka suka jessi lah' Mamanya dan Kak Jessa sebetulnya sudah biasa jika melihat Jessi berkata begitu.
Di hari lain, Papa sudah pulang dari kerjanya di Bali. Memang papa pulang setiap akhir bulan , "Papaaaa...." seru Jessi berlari memeluk papanya , Kak Jessa juga ikut ikutan . Begitu juga Mama "Jessa, kamu lihat peta papa yang tertinggal nggak?" tanya Papa "I don't know about your map" ujarnya "Jessi liat pa!" teriak suara kecil itu "Dimana Jessi?" tanya papa lagi "Di kebun belakang.." jawabnya polos "Kenapa bisa ada di kebun belakang Jessi?" kata papa heran "Kan kemaren baru Jessi buat rumah untuk Hamster baru Jessi tuh pah, terus jessi gak punya tempat untuk membuang kotorannya Hamster Jessi.. yaudah jessi kan inget ada kertas peta di meja papa .. kayaknya gak kepake deh Jessi buat buang kotoran Hamster Jessi pah" ucapnya Polos sekali "Apa?! itu penting Jessi.. kemarin Papa harus memberi tahu boss papa jalan di Denpasar" seru Papa kaget dan langsung beranjak dari kursinya "Suka suka Jessi lah" tutur Jessi .
Jessi.. oh Jessi.. engkau itu sangat jahil, tapi polos .. dan tidak mau mengerti..
Suatu hari, Jessi bermain lilin yang menyala apinya . Jessi bermain rumah hantu dengan temannya Winda . Tak disangka , Jessi melempar 2 lilin ke atas dan bergaya seperti pemain sirkus . "Awas Jessi!!" teriak Winda "Apa sih?" ujarnya . Terlambat, tangan Jessi luka terkena api yang jatuh dari lilin , Hampir kebakaran saja itu!
Jessi sangat menangis kesakitan "Jessi, makanya jangan main api begitu , kalau mau main api bilang bilang dulu sama kakak atau mama dan papa . Kan kalau begini repot" nasihat mama . Kali ini Jessi tak menjawab kalimat hafalannya , tetapi iya menjawab yang lain dari nasihat sebelumnya "Iya ma" Semua memeluk Jessi ..
Senang rasanya Jessi sudah mengerti..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar